THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Senin, 08 Juni 2009

TANTANGAN TABLIGH

Dakwah merupkan tugas bagi umat Islam untuk mempertahankan eksistensi ajaran Islam bagi penganutnya juga bagi manusia pada umumnya. Kegiatan dakwah bukan hal baru, melainkan merupakan kegiatan yang telah dilakukan bahkan oleh manusia pertama yang Allah ciptakan yakni Nabi Adam as. Dalam perkembangannya kegiatan dakwah ternyata bukan hal yang mudah untuk dilakukan tetapi membutuhkan berbagai instrument yang kompleks. Sehingga, seorang dai dituntut untuk sungguh-sungguh dan professional dalam melaksanakan tugasnya.

Kegiatan dakwah yang sering kali dipahami oleh masyarakat awam ataupun sebagian masyarakat terdidik sebagai sebuah kegiatan yang sangat praktis. Sehingga pemahaman mereka tentang dakwah sama dengan tabligh atau ceramah, yaitu suatu kegiatan penyampaian ajaran Islam secara lisan di atas mimbar. Maka kegiatan dakwah itu hanya dilakukan atau sebatas dilakukan di majlis-majlis ta’lim, mesjid-mesjid dan mimbar-mimbar keagamaan. Meski hal itu tidak sepenuhnya salah namun sangat penting utnuk diluruskan. Kegiatan tabligh adalah hanya merupakan sebagian bentuk kegiatan dakwah terdapat bentuk atau hal lain yang bisa dilakukan dalam rangka berdakwah, seperti: irsyad (bimbingan penyuluhan Islam), tadbir (menejemen dakwah), dan tatwir (pengembangan Masyarakat Islam).

Dalam ranah tabligh yaitu dakwah bi al-lisan seorang dai melakukan dakwahnya melalui ekspresi pemikiran yang berdasarkan pada sumber rujukan dakwah berupa Al-Quran dan As-Sunnah secara langsung atau pun tidak langsung terhadap mad’unya. Fenomena social actual dan realitas yang terjadi menjadi hal yang selalu harus digeluti oleh seorang mubaligh. Melihat tabligh sebagai upaya untuk memodifikasi realitas sosial yang tidak Islami kepada nilai ajaran Allah swt. Maka tabligh memiliki arti yang sangat dominan dalam kehidupan manusia.

Apabila kegiatan tabligh berhenti berarti berhenti pula kontrol terhadap perubahan masyarakat untuk menjadi lebih baik. Nabi Isa as. Diutus oleh Allah untuk melakukan tabligh kepada kaumnya sampai ahir masanya di dunia, baru ratusan tahun setelahnya Allah kembali mengutus seorangn nabi sebagai nabi penutup dan penyempurna ajaran-ajaran dari nabi-nabi tedahulu yakni nabi Muhammad saw. Selama masa penantian yang tidak singkat sampai ratusan tahun disebutkan dalam sejarah bahwa masa itu adalah masa kegelapan yang absolut, betapa tidak manusia kehilangan arah kejahatan terjadi diamana-mana. Kehancuran moral semakin menggurita dan budaya hedonis semakin mengguncang. Hal itu terjadi karena kegiatan tabligh terhenti. Kegiatan tabligh bagi masyarakat Islam di Era Globalisasi ini mengahadapi tantangan yang tidak sederhana mulai dari masalah internal mubaligh ataupun sampai masalah eksternal yang menumpuk. Tantangan internal mubaligh meliputi:

1. Seorang mubaligh tidak sungguh-sungguh dalam tablighnya, sehingga hasilnya pun jauh dari ekspektasi,

2. Pemahaman islam yang parsial seorang mubaligh, sehingga dia menyampaikan islam hanya dari satu sudut pandang, hal ini menimbulkan pemahanman yang picik dan fanatis mubalagh,

3. Kurangnya persiapan sebelum menyampaikan materi tabligh, padahal hal itu penting sekali karena hal itu akan mempengaruhi dalam penyampain materi yang tidak garing atau monoton, dan materi kurang mengena,

4. Seringkali seorang mubaligh memilah-milah sasaran tablighnya. Hal ini menyebabkan mubalagh juga memilah-milah mubalighnya. Alasan mereka memilih bukan karena prinsip syar’i, melainkan alasan yang memperturutkan hawa nafsunya,

5. Kontemplasi, seorang mubaligh seringkali meninggalkan kewajiban utnuk menginternalisasikan terlebih dahulu apa yang dia sampaikan kepada pribadinya, atau setidaknya dia sedang berusaha untuk melakukannya. Hal ini penting karena tanpa melakukan hal itu tabligh yang dilakukanya akan terasa hampa dan hambar,

6. Kurang pekanya seorang mubaligh dalam merespon realita sosial aktual yang terjadi di masyarakat, akibatnya materi tabligh yang disampaikan tidak sesuai dengan kebutuhan mubalagh,

7. Wawasan mubaligh yang sempit, sehingga tablighnya tidak unuversal dan cenderung membosankan.

8. Tidak adanya kaderisasi mubaligh dan organisasi mubaligh yang akan lebih mengefektifkan kegiatan tabligh.

9. kondisi kehidupan ekonomi seorang mubaligh kurang adil dan sejahtera sehingga sorang mubaligh tidak fokus dalam menyampaikan tablighnya.

10. tidak ada manajemen mubaligh

Memperhatikan tantangan-tantangan di atas perlu kiranya kita melakukan perenungan dan introspeksi sedalam-dalamnya terhadap diri kita, karena setiap orang bisa jadi adalah seorang mubaligh.

Tantangan eksternal mubaligh meliputi:

  1. para penguasa tidak menjadikan kegiatan tabligh sebagai kegiatan prioritas dalam rangka membentuk struktur sosial yang madani sehingga kegiatan tabligh lebih banyak dilakukan secara fardiah (pribadi) oleh sebagian kecil komponen masyarakat.
  2. sulitnya melakukan segmentasi terhadap mubalagh. Segmentasi mubalagh ini penting dengan tujuan materi yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan dari mubalagh itu sendiri.
  3. iklim saling memberi dan menerima nasehat yang kurang mendukung di sebagaian kelompok masyarakat.
  4. ghazul fikri ( perang pemikiran) . tidak seperti perang pada umumnya yang kita kenal yaitu perang secara fisik, kini ada perang gaya baru yaitu perang pemikiran. Ini adalah strategi dari para musuh islam untuk memberengus kekuatan Islam. Peristiwa perang salib dengan kemenangan Islam menjadi tolak ukur kekatan Islam, bahwa Islam tidak akan hancur di perangi secara fisik, begitu pula dengan peristiwa sejarah saat Unisovyet menggempur al-Jazair dengan puluhan ribu bom, akan tetapi Al-Jazair yang nota-bene negara Islam masih berdiri tegak sampai sekarang, sedangakan Unisoviyet menjadi hancur beberapa negara, karena ketidakmampuannya dan keenggananya untuk menanggung hutang perang saat menggempur atau memborbardir Al-Zazair sehingga para tokoh Yahudi dan nasrani memutar otak untuk menemukan strategi dalam menghancurkan Islam, maka dicetuskannya ghazwul Fikri. Ada beberapa strategi kaum Yahudi dan nasrani utuk memerangi Ummat Islam, diantaranya dengan 4F 5S (Food, Fun, Fashion, Film, Sex, Smoke, Sains, Sport, Song).
    1. Food

Secara tidak langsung kita telah bersumbangsih kepada Yahudi dan Nasrani untuk menyerang Islam diantaranya makanan yang bisa kita makan yaitu McD, Fizza Hut, coca colla, dll yang sebenarnya makanan tersebut lebih dikenal dengan junk food ( sampah ) yang tidak baik untuk kesehatan dan juga bisa menurunkan IQ secara drastis

    1. Fun

Remaja pada masa kini lebih senang terhadap hal-hal yanng tidak terikat oleh aturan. Biasanya anak-anak remaja lebih suka jalan-jalan di mall, nonton di bioskop, dan chating dari pada mengikuti kajian tentang ke-Islaman. Secara tidak langsung umat Islam telah terjajah oleh kesenangan sesaat.

    1. Fashion

Masalah ini biasanya lebih digandrungi oleh kaum hawa. Biasanya mereka kurang percaya diri ketika mereka mengenakan baju yang sesuai dengan sya’riat Islam. Mereka lebih cenderung memakai baju yang sexi dan menonjolkan aurat. Kalaupun ada yang menegenakan kerudung lebih suka mengenakan kerudung gaul dan bajunya memeperlihatkan lekak-lakuk tubuhnya.

    1. Film

Image Kerusakan akhlak yang diakibatkan oleh berbagai program tayangan TV bukan isapan Jempol, Ghazwul Fikri adalah sebuah proyek besar musuh musuh Islam yang dilancarkan berbagai media TV. Berikut ini penjelasannya.

Realitas suguhan acara televisi di negeri ini nyaris semuanya melanggar syari'ah Islam. Begitu pendapat Abdurrahman Al-Mukaffi dalam bukunya Kategori Acara TV dan Media Cetak Haram di Indonesia. Celakanya, ummat yang mayoritas ini seolah tidak berdaya menghadapi sergapan ghazwul fikri (perang pemikiran) yang dilancarkan musuh-musuh Islam lewat 'kotak ajaib' itu.

Abdurrahman membuat 10 kategori acara televisi dan media cetak yang merupakan bagian dari strategi ghazwul fikri, dan karenanya haram ditonton oleh kaum Muslim.

01. Membius pandangan mata. Banyak disuguhkan wanita-wanita calon penghuni neraka dari kalangan artis dan pelacur. Mereka menjadikan ruang redaksi bagaikan rumah bordil yang menggelar zina mata massal.

image02. Pameran aurat. Saluran televisi berlomba-lomba menyajikan artis-artis, baik dengan pakaian biasa, ketat, pakaian renang, sampai yang telanjang. Penonton diajak untuk tidak punya rasa malu, hilang iman, mengikuti panggilan nafsu, dan menghidupkan dunia mimpi.

03. Membudayakan ikhtilat. Sekumpulan laki-laki dan wanita yang bukan muhrim, biasa bergumul jadi satu tanpa batas. Tayangan semacam ini tak ubahnya membuka transaksi zina.

04. Membudayakan khalwat. Kisah-kisah percintaan bertebaran di berbagai acara.

Frekuensi suguhan kisah-kisah pacaran dan kencan makin melegitimasi budaya khalwat.

image05. Membudayakan tabarruj (berhias berlebihan). Banyak pelaku di layar kaca yang mempertontonkan bagian tubuhnya yang seharusnya ditutupi, untuk dinikmati para pemirsa.

06. Mengalunkan nyanyian dan musik setan. Televisi banyak menyiarkan bait syair lagu berupa mantera zina yang diiringi alunan alat musik setan.

07. Menyemarakkan zina. Sajian dari luar negeri maupun lokal yang banyak menyertakan adegan peluk, cium, dan ranjang membuktikan bahwa televisi adalah corong zina. Aksi zina yang menyeluruh, baik zina mata, telinga, hati, lidah, tangan, kaki, dan kemaluan.

image08. Mempromosikan liwath (homoseksual). Para artis dan selebritis yang mengidap penyakit homoseks dijadikan contoh gaya hidup modern dan high class. Kaum homo makin bebas berkeliaran dengan berlindung di bawah payung hak asasi manusia.

09. Menebarkan syirik. Televisi banyak mengekspos praktik pedukunan, mistik, ramalan, dan sihir yang dapat menghancurkan aqidah ummat.

10. Tenggelam dalam laghwun. Acara-acara yang tak ada manfaatnya banyak disuguhkan untuk pemirsa, misalnya gunjingan tentang kehidupan pribadi selebriti dan humor berlebihan, sehingga lupa mengerjakan hal-hal yang justru penting seperti dzikir kepada Allah Subhaanahu wa ta'ala.

Tanpa disadari film telah banyak mencuci otak kita, terlebih-lebih para remaja. Mereka lebih suka mengikuti trand gaya pacaran, gaya berpakaian, dan gaya bersosialisasi yang sesuai dengan film yang mereka tonton. Secara tidak langsung dengan film dapat merusak moral umat Islam saat ini. Diantara film yang sempat menjadi kontrofersi adalah buruan cium gue”, Virgin, ML, dan masih banyak lainnya.

    1. Sex
    2. Smoke
    3. Sains
    4. Sport

1 komentar:

Segi369 mengatakan...

ade blog daku dengan tampilan baru, dilihat ya, alamatnya tetep di kopi369.blogspot.com